Kamis, 05 Maret 2015

Berbisnis Tanpa Modal



ABSTRAK
Penulisan karya ilmiah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah lingkungan bisnis yang ada di www.amikom.ac.iddan untuk memanfaatkan usaha yang ada disekitar kita untuk dijadikan bisnis  sehingga dapat menghasilkan uang.
Banyak yang berpendapat bahwa bisnis developer properti sarat dengan modal dan manajemen yang kompleks. Tidak ada yang salah dengan pendapat tersebut, apalagi apabila kita mengacu kepada pengusaha sekelas Ciputra, Agung Podomoro, Bakrie Land atau bahkan Donald Trump. Bahkan tidak jarang ada yang berpendapat bahwa bisnis developer properti adalah bisnis keturunan atau warisan. Sebelum lebih jauh, saya coba sarikan dari buku The Property Developer, buku yang tidak dijual bebas di toko-toko buku,

LATAR BELAKANG
Kebutuhan PRIMER. Saat SD kita sering diajarkan tentang 3 kebutuhan pokok atau primer, yaitu pangan, sandang dan papan. Papan atau properti sudah menjadi kebutuhan primer sejak jaman dahulu. Apalagi sekarang sudah bukan jaman batu dimana kita harus tinggal di atas pohon atau di gua. Infonya, menurut data dari Kementerian Perumahan Rakyat bahwa pada tahun 2008 tingkat kebutuhan rumah sudah mencapai 1.2 juta unit per tahun. Setiap tahun meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk. Jenis pasar terbesar berada di segmentasi menengah ke bawah, yaitu sebesar 70% dan baru dipenuhi oleh swasta hanya sebesar 15 % saja. Apalagi tidak semua orang butuh rumah untuk dihuni. Ada yang ingin untuk kebutuhan investasi yang menguntungkan, lindung nilai dan sebagainya. Apapun alasannya, ini adalah sebuah peluang. Dan juga Harga Properti Cenderung Naik, Hal ini sepertinya sudah menjadi rahasia umum. Anda bisa mencoba menanyakan ke lingkungan sekitar anda. Inflasi rata-rata di Indonesia untuk properti sekitar 10%. Mohon diingat, rata-rata di seluruh Indonesia lho ya…Seandainya mau mengamati lebih detil pada masing-masing daerah atau kota, angkanya akan berbeda. Misal, di Jogja pada kondisi normal bisa mencapai 30% atau Bali, Batam dan kota lainnya. Apresiasi properti terjadi selain karena dipicu faktor waktu seperti di atas, juga dipicu oleh ketersediaan lahan dan permainan harga jual (pricing strategy games) oleh pengembang.

TUJUAN
1. Penulisan karya ilmiah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan
2. Dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah wawasan tentang bisnis dan usaha.
3. Secara terperinci tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah :
·         Melengkapi tugas kampus
·          Memulai bisnis tanpa usaha
·         Tujuan social
Tujan sosial sangatlah penting, karena tujuan ini akan memberikan anda gamabran jika dalam membangun perusahaan itu anda membutuhkan seorang konsumen, intraksi yang nayata dengan para pelanggan anda. Tujuan sosial lebih mengarah ke tujuan sebuah perusahaan dalam menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan para konsumenya, memusakan apa yang mereka butuhkan dan service society yang layak.
·         Tujuan ekonomis
Ini adalah tujuan utama berdirinya sebuah lembaga perusahaan, tujaun utama sebuah perusahaan berdiri adalah tentu mecari keuntungan, profit atau laba. Tujuan ekonomis memiliki tanggung jawab besar seperti tanggung jawab dalam mempertahankan eksistensi usaha, kuntitas barang, kualitas barang dan kesejahteraan para pegawainya. Tujuan ekonomis merupakan salah satu tujuan akhir yang banyak menjadi problema pada sebuah perusahaan. Banyak sekali kasus yang terjadi di lapangan yang berkaitan dengan tujuan ekonomis. Misalkan yang sangat fatal gagalnya sebuah usaha yang sudah dirintis dari awal.



PEMBAHASAN
Tentang dasar-dasar alasan menekuni bisnis developer properti. Antara lain :
·         Properti adalah Sektor Riil
Sektor riil adalah sektor bisnis yang fundamental untuk pembangunan sebuah negara karena tingkat penyerapan tenaga kerja, investasi jangka panjang sehingga mendorong peningkatan dari sisi konsumsi serta investasi dan perekonomian akan bergerak. Properti adalah salah satu sektor riil dengan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak sehingga bisa meningkatkan perekonomian suatu negara. Walau tidak cepat, tetapi cukup berhasil.
·         Lebih 100 Bisnis Terkait di Dalamnya
Bisnis developer properti juga mendorong bisnis-bisnis lainnya, seperti yang tertulis di KOMPAS edisi 22 Oktober 2009 yang menggambarkan 104 bisnis yang terkait di dalam bisnis properti.
·         Modal Relatif Kecil
Dalam benak mayoritas orang, bisnis property membutuhkan modal yang sangat besar. Misal, modal membangun 1 rumah sebesar 60 juta, jika 1 kawasan terdapat 10 rumah maka butuh modal 600 juta! Belum lagi untuk pembelian lahan, pembangunan fasilitas dan sebagainya. Jika cara berhitungnya demikian, tidak salah. Namun sebenarnya modal besar tersebut bisa disiasati dengan negosiasi. Intinya berbagi beban modal, entah dengan pemilik tanah, investor, kontraktor bangunan, supplier material, konsumen dan sebagainya. Teknisnya? Jika ada waktu dan kesempatan, insya Allah akan saya rinci pada tulisan berikutnya. Atau jika anda sudah tidak sabar, silakan baca buku The Property Developer.
·         Manajemen yang Sederhana
Manajemen developer properti bisa disiasati dengan manajemen yang sederhana. Sekarang kan jamannya outsourching, bung. Nah, banyak pekerjaan yang bisa anda limpahkan kepada tenaga ahli yang sesuai bidangnya.

Misalnya, ketika memulai perencanaan bisnis, anda bisa gunakan jasa konsultan perencanaan dan arsitek. Memasuki pekerjaan pembangunan, anda bisa serahkan pekerjaan ini kepada kontraktor bangunan. Bahkan saat pemasaran, anda bisa gunakan jasa marketing agent.

Dari segi biaya, beban biaya tetap dapat ditekan. Dari sisi biaya variabel cenderung meningkat dan sisi positifnya biaya menjadi lebih pasti. Begitu pula target keuntungan lebih pasti. Anda tinggal memposisikan diri sebagai manajemen developer yang bertugas sebagai pengatur atau pengelola pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan oleh tenaga-tenaga ahli.

Mudah, Bisa Dikerjakan oleh Orang dengan Berbagai Latar Belakang

Coba anda cek ke beberapa perusahaan developer, tak jarang anda temui latar belakang pengusahanya berbeda dengan bidang yang digelutinya.

Kuncinya, anda harus pandai bermanajemen yang baik. Karena pada kenyataannya, seorang pengusaha adalah pengatur atau pengelola pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh orang lain yang terkait dengan bisnisnya.
Cara memulai usaha bisnis property tanpa modal
  1. Menemukan pemilik tanah yang bersedia diajak bekerja sama, lalu mencari arsitek untuk membuat desain banguna, selanjutnya mencari kontraktor atau investor yang mau membangunya. terakhir kita temukan pembeli yang mau membeli bangunan tersebut. Nah.. kita bagi keuntungan secara adil dengan semua pihak yang bekerjasama, termasuk kita juga mendapat penghasilan hanya dengan ide yang kita gagas .
  2. Jalan-jalan dikomplek perumahan untuk menemukan rumah yang hendak dijual, menanyakan kepada pemilik rumah berapa harga jual yang diharapkan. selanjutnya kita bisa mencari calon pembeli yang bersedia membeli diatas harga yang ditawarkan pemilik rumah. hasilnya kita mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan pemilik rumah juga merasa terbantu karena dapat menjual rumahnya secara cepat.
  3. Menjadi agen properti, kita hanya perlu membuat merek usaha untuk dikenal masyarakat. lokasinya bisa menggunakan website secara online atau menggunakan rumah pribadi. jika ada yang menitipkan bangunanya untuk dipasarkan maka kita bisa mendapatkan komisi dari penjualan properti tersebut.
  4. Membuat website jual beli properti, setiap orang bisa menitipkan iklan penjualan property secara gratis, namun untuk bisa tampil dihalaman utama atau sering terlihat pengunjung maka harus memesan yang premium dengan biaya sekian rupiah.
  5. Dunia usaha property itu luas, jadi semakin kreatif maka ada saja peluang bisnis yang bisa digarap. contohnya ketika kita lihat tanaman dikomplek perumahan kurang terawat maka kita bisa menawarkan jasa pengelolaan meliputi penanaman, pemupukan dan penyiraman.
KESIMPULAN 
Tujuan ekonomis dan tujuan sosial merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan, sebuah persahaan akan berkembang dengan baik apabila tujuan ekonomis sudah berjalan dan tujuan sosial juga tidak ditinggalkan. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi anda para pengusaha muda dan menjadi bahan acuan untuk pembelajaran nantinya.



REFERENSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar